Astaghfirullah hal'adzim, di bulan Ramadhan 2016 yang suci ini kita semua dikejutkan dengan kasus pembuat vaksin palsu yang tertangkap polisi. Betapa teganya pelaku yang telah "meracuni" generasi bangsa kita hanya karena faktor uang semata (semoga Allah SWT memberikan hidayah kepada para pelakunya).
Terungkapnya kasus vaksin palsu ini dimulai saat salah satu rumah sakit di Bogor terjadi kasus penyakit setelah vaksinasi, padahal menurut kepala dinas kesehatan Bogor seharusnya setelah vaksinasi tidak akan muncul penyakit. Setelah dilakukan pendalaman, akhirnya terungkap beberapa nama pelaku yang jumlahnya sekitar 15 orang, yang paling terkenal adalah pasutri yang bernama Rita Agustina dan Hidayat Taufiqurahman yang merupakan lulusan akademi keperawatan.
pelaku, vaksin palsu, dan rumah megah hasil kejahatannya |
Alasan pelaku tega membuat "racun" vaksin palsu ini tak lain adalah faktor ekonomi, mereka sudah sangat biadab dengan membuat barang haram yang telah meresahkan ini. Banyak orang yang mengutuk perbuatan para pelaku ini, sebagian orang pastinya akan bertanya "kenapa mereka tega meracuni penerus bangsa hanya demi uang semata?"
Pro & kontra kemudian mulai merebak di masyarakat, banyak yang mempertanyakan pihak rumah sakit yang seakan ikut andil dalam kasus ini. Bayangkan saja, para pelaku sudah membuat vaksin palsu ini sejak tahun 2003, sekitar 13 tahun mereka bersenang-senang diatas penderitaan anak-anak yang tak berdosa. Setelah dilakukan pengecekan mendalam, ternyata ada beberapa pihak rumah sakit, puskesmas, dan beberapa klinik yang membeli vaksin dari "swasta" yang bukan rekomendasi dari pemerintah. Hal ini tentunya berhubungan dengan uang, yah wajar saja mereka mau membelinya, karena harga vaksin yang asli dengan yang palsu berbeda di kisaran harga 200-400ribu Rupiah.
Mereka para pelaku ini sebenarnya tahu seberapa berbahayanya vaksin palsu buatan mereka, bisa saja membunuh ratusan bahkan ribuan anak kecil yang tak berdosa, namun mereka menutup mata dan telinga karena telah dibutakan oleh harta kekayaan di dunia. Secara tidak langsung, mereka juga telah memperburuk nama pemerintah dalam bidang kesehatan.
Berikut daftar vaksin yang dipalsukan dan telah ditemukan di sejumlah daerah Jabodetabek, Surabaya, Yogyakarta, Mataram, Palu, Subang, Pekanbaru, Bandung, dan Denpasar :
1. Vaksin engerix B
2. Vaksin pediacel
3. Vaksin eruvax B
4. Vaksin tripacel
5. Vaksin PPDRT23
6. Vaksin penta-bio
7. Vaksin TT
8. Vaksin campak
9. Vaksin hepatitis B
10. Vaksin polio bOPV
11. Vaksin BCG
12. Vaksin harvix
1. Vaksin engerix B
2. Vaksin pediacel
3. Vaksin eruvax B
4. Vaksin tripacel
5. Vaksin PPDRT23
6. Vaksin penta-bio
7. Vaksin TT
8. Vaksin campak
9. Vaksin hepatitis B
10. Vaksin polio bOPV
11. Vaksin BCG
12. Vaksin harvix
Pelaku mengaku menyesal atas perbuatannya, mereka telah berbuat salah dan bersiap mendapatkan hukuman yang cukup berat, dan bagaimana nasib anak-anak yang menjadi korban dari kejahatan mereka? Apakah mereka bisa mengembalikan kesehatan anak-anak tersebut? Kita hanya bisa berdo'a kepada Allah SWT, semoga anak-anak yang telah teracuni bisa sembuh dan hidup dengan sehat.
Salah satu kesaksian warga mengatakan bahwa pelaku adalah orang yang sederhana dan ramah dengan tetangga, sang suami juga rajin sholat jamaah ke masjid dan sering ikut dalam perkumpulan rt. Salah satu hal yang membuat mereka janggal hanya sikap mereka yang sangat tertutup dengan warga sekitar, jelas lah orang ada barang haram di rumahnya. Semoga pelaku yang rajin ibadah ini tidak memperburuk citra Islam di mata orang yang berbeda agama!
Satu lagi kasus yang membuat heboh di tahun 2016 ini, pembuat vaksin palsu yang telah 13 tahun beraksi, sungguh kejam apa yang telah mereka perbuat ini. Kita sebagai warga masyarakat hanya bisa berdo'a semoga Allah SWT selalu melindungi kita dan keluarga dari kejahatan yang dilakukan para oknum yang tak punya hati dan perasaan di luar sana.
0 Response to "Cerita Dibalik Terungkapnya Kasus Pembuat Vaksin Palsu"
Post a Comment